aplikasi sensor pir membuat rangkaian kran otomatis




berdasarkan gambar 4.3 halaman 122

 1.Tujuan[kembali]

  1. mengetahui bagaimana bentuk dari rangkaian sensor pir untuk aplikasi sederhana kran otomatis
  2. mengetahui prinsip kerja dari sensor pir 
  3. mengsimulasikannya didalam rangkain proteus
  4. mengetahui apa saja komponen yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi kran otomatis ini dengan memanfaatkan sensor pir

 2.Alat dan Bahan[kembali]

bahan:
  • resistor

    spesifikasi;
    Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 M: (mega ohm) = 1000 K: (kilo ohm) = 106 :  (ohm)). Kebanyakan rangkaian listrik menggunakan penghantar berupa kawat tembaga, karena tembaga adalah bahan penghantar yang baik. Akan tetapi , sejumlah sambungan pada rangkaian listrik memerlukan tahanan listrik yang lebih besar oleh sebab itu perlu menggunakan tahan atau resistor
  • TRANSISTOR NPN

            


    Spesifikasi :
    - Jenis : NPN
    - Arus kolektor kontinyu maks (Ic) : 100 mA
    - Tegangan maksimal collector-emitter (Vce) 45 V
    - Tegangan minimal basis-collector on-state (Vbe)sat : 700 mV (TYP)
    - Tegangan saturasi maksimal collector-emitter (Vce)sat : 250 mV
    - Hfe : 800
    - Bandwidth : 300 MHz
    - Kemasan : TO-92

            
  • Relay

    Spesifikasi Relay umumnya adalah tegangan input 5     VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO          NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.
    Konfigurasi pin Relay 
    dihubungkan ke 5V
    GND dihubungkan ke GND
    IN1/Data dihubungkan ke pin 2

















  • Solenoid Valve
    Solenoid valve berfungsi untuk keran atau katup  air, yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC melalui kumparan / selenoida.

  • BATERY
sebagai sumber energi



  • pir sensor

    Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :

    • Tegangan maksimum (DC): 150V
    • Konsumsi arus maksimum: 100mW
    • Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ
    • Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
    • Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms
    • Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius





















alat :
    • ground

    suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. Cara pemasangan grounding ini dapat menggunakan sebuah elektroda khusus untuk pembumian yang ditanam di bawah tanah.

 3.Dasar teori[kembali]

1.resistor





Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=I R).
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna:
1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama
2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua
3. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10(10^n)

Resistor di pasaran

2.Transistor npn

Selain digunakan sebagai penguat, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.

3.relay



Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

4.selenoid valve

Solenoidvalve elektrik adalah salah satu kran yang dirancang menggunakan solenoida sebagai kontrol nya, kran ini aktif ketika diberikan tegangan minimal 12 volt dengan arus 1,2 Ampere untuk tiap kran. Kran ini hanya mampu on dan off saja karena solenoida pada prinsipnya bekerja pada dua kondisi yaitu hanya on dan offGambar dibawah menunjukan bentuk fisik dan bagian-bagian yang terdapat pada solenoid valve


5.sensor pir



Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
  1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan

    Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek bergerak, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang ditimbulkan dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan sensor PIR.
  2. Respon terhadap suhu

    Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR

 4.Percobaan[kembali]

1.prosedur percobaan

  1. susunlah semua komponen di papan kerja di proteus
  2. hubungan satu persatu
  3. untuk resistor R1(1k) R2 (10k) R3(10k)
  4. playkan jika rangkain benar maka ketika sensor pir berlogika satu maka motor akan bergerak dan relay akan berpindah


2.gambar rangkaian



3.prinsip kerja rangkaian

ketika sesorang mendekatkan tangannya ke kran maka sensor pir yang berada diatas kran akan otomatis membaca dan mendeteksi sehingga memberikan sinyal.saat itu juga transistor memiliki tegangan yang akan dapat menngerakkan relay agar berpindah dan menyebabkan motor bergerak dan kran pun secara otomatis berfungsi.ketika berlogika nol atau tidak ada orang yang mendekatkan tangannya ke kran maka transistor tidak cukup tegangan untuk menggerakkan relay.

 5.Video[kembali]


dwonload video klik disini
dwonload gambar klik disini
dwonload simulasi klik disini
dwonload data sheetklik disini
dwonload html klik disini










































Entri yang Diunggulkan

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATAKULIAH  ELEKTRONIKA B OLEH: Dini Meilinda 2010951022 Dosen Pengampu: Dr. Ir. Darwison Referensi:           Darw...