href="https://www.blogger.com/null" name="konsentrasi"> 4.5 Konsentrasi larutan[kembali]

kuis 1. Kerjakan problem dari Kelompok anda

  SOAL DISETIAP SUB- BAB



 4.5 Konsentrasi larutan[kembali]

1.Tulis persamaan untuk menghitung molaritas! Mengapa molaritas merupakan satuan konsentrasi yang nyaman digunakan dalam kimia?
Ada dua keuntungan besar menggunakan molaritas untuk mengekspresikan konsentrasi. Keuntungan pertama adalah mudah dan nyaman digunakan karena zat terlarut dapat diukur dalam gram, diubah menjadi mol, dan dicampur dengan volume.
Keuntungan kedua adalah bahwa jumlah konsentrasi molar adalah konsentrasi molar total. Ini memungkinkan perhitungan kepadatan dan kekuatan ionik.

2.Jelaskan langkah-langkah yang terlibat dalam menyiapkan larutan yang konsentrasi molarnya diketahui dengan menggunakan labu volumetrik!
Mempersiapkan larutan molaritas yang diketahui.
(a) Sejumlah zat terlarut padat yang diketahui dipindahkan ke dalam labu volumetrik; Kemudian air ditambahkan melalui corong.
 (b) Padatan perlahan dilarutkan dengan lembut memutar labu dengan cara digoyang.
 (c) Setelah padatan benar-benar larut, lebih banyak air ditambahkan sampai tanda tera volume. Mengetahui volume larutan dan jumlah zat terlarut di dalamnya, kita dapat menghitung molaritas larutan yang disiapkan

3.Jelaskan langkah-langkah dasar yang terlibat dalam pengenceran larutan yang konsentrasinya diketahui!
  1. Lakukan perhitungan pengenceran
  2. Masukan larutan pekat ke labu takar (dengan pemipetan)
  3. Tambahkan pelarut sampai leher labu takar
  4. Gojok hingga homogen
  5. Tambahkan pelarut sampai batas
  6. Tutup dan gojok lagi


 4.6 Analisis Gravimetri[kembali]

1,Jelaskan langkah-langkah dasar yang terlibat dalam analisis gravimetri! Bagaimana prosedur ini membantu kita menentukan identitas suatu senyawa atau kemurnian senyawa jika rumusnya diketahui?
(a) Suatu larutan yang mengandung jumlah NaCl yang diketahui dalam suatu gelas kimia. (b) Presipitasi AgCl pada penambahan larutan AgNO₃ dari silinder pengukur. Dalam reaksi ini, AgNO₃ adalah reagen berlebih dan NaCl adalah reagen pembatas.
(c) Larutan yang mengandung endapan AgCl disaring melalui wadah cakram sintered preweighed, yang memungkinkan cairan (tetapi bukan endapan) lewat. Cawan kemudian dikeluarkan dari peralatan, dikeringkan dalam oven, dan ditimbang lagi. Perbedaan antara massa akhir dan massa wadah kosong memberikan massa endapan AgCl.

2.Air suling harus digunakan dalam analisis gravimetri klorida. Mengapa? karena,Gravimetri adalah analisa yang di lakukan secara kuantitatif dengan prinsip dasar pemurnian dan penimbangan dan reaktan yang dihasilkan dalam bentuk murni

3.Sampel 0,3220 g senyawa ionik yang mengandung ion bromida (Br₂) dilarutkan dalam air dan ditambahkan dengan AgNO₃ berlebih. Jika massa endapan AgBr yang terbentuk adalah 0,6964 g, berapa persen massa Br dalam senyawa awal?

   Br⁻      + Ag NO₃   -------->   Ag Br  +       NO₃⁻
    mol Br⁻                        =        mol AgBr

0,332      0,6964
-------- =-------------
 Mr           108 + 80

0,6964  Mr = 188 x 0,332
Mr = 89,6
Persen Br     = 80 / 89,6 x 100% = 89,3 %


 4.7 TITRASI ASAM BASA[kembali]

1. Jelaskan langkah-langkah dasar yang terlibat dalam titrasi asam-basa! Mengapa teknik ini bernilai praktis? 
Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan.Cara Melakukan Titrasi Asam Basa 1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera 2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran 3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien 4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat 5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi .

2.Diketahui sampel Ba(OH)2sebanyak 25 mL tetap dititrasi oleh 100 mL HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi sampel tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : V Ba(OH)2= 25 mL
V HCl = 100 mL
M HCl = 0,1 M
Elektron valensi HCl = 1
Elektron valensi Ba(OH)2= 2
Ditanyakan: Molaritas pada Ba(OH)2
Jawab:

Jadi, nilai kemolaran pada larutan Ba(OH)2adalah 0,1 M.

3.Sebuah larutan HCL dengan Volume 100 mL dan memiliki pH sebesar 4 ditetesi dengan larutan HCl yang memiliki pH=3. Tentukan nilai pH dari campuran kedua larutan tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
Kedua larutan tersebut adalah HCl dimana HCl adalah asam kuat. Apabila asam kuat dengan asam kuat dicampurkan maka dapat ditentukan pH campurannya menggunakan persamaan:

Cari dulu nilai molnya menggunakan persamaan:


Jadi, pH campuran dari larutan asam kuat tersebut adalah 3,25

 4.8 TITRASI REDOKS[kembali]

1.Jelaskan mengapa kalium permanganat (KMnO₄) dan kalium dikromat (K₂Cr₂O₇) dapat berfungsi sebagai indikator internal dalam titrasi redoks!
karna warna-warna anion permanganat dan dikromat berbeda dengan warna dari spesi yang tereduksi

2.Apa perbedaan antara titrasi asam-basa dan titrasi redoks?
  perbedaan: terdapat pada sifat reaksi dan penentuan titik akhir.
Titrasi Asam-Basa: 

  • melibatkan reaksi netralisasi antara analit (larutan dengan konsentrasi yang tidak diketahui) dan titran asam atau basa.
  • Secara umum, indikator pH, pH meter atau meter konduktansi digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi asam-basa.
Titrasi Redoks: 
  • Reaksi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara analit dan titran. Tidak ada aturan seperti itu yang mengoksidasi komponen dan mana yang dikurangi. Baik analit atau titran teroksidasi, dan komponen yang tersisa berkurang sesuai.
  • Metode yang paling umum digunakan untuk menentukan titik akhir dari reaksi redoks adalah menggunakan potensiometer atau indikator redoks. Tetapi, paling sering analit atau titran menghasilkan warna di titik akhir. Sehingga, indikator tambahan tidak diperlukan dalam kasus tersebut

3. Pada suatu penetapan kadar ferro sulfat (MR = 278) menggunakan metode permanganometri didapatkan hasil volume kalium permanganat 0,1 N yang dibutuhkan untuk mencapai TAT adalah 10 ml. Berapa gram ferro sulfat yang habis dalam reaksi tersebut jika diketahui kesetaraan sbb ?
1 ml kalium permanganat 0,1 N setara dengan 27,80 mg ferro sulfat
Jawaban :
  1 ml KMnO4 0,1 N ∞ 27,80 mg FeSO4
  10 ml KMnO4 0,1 N ∞ X mg FeSO4
  x = 10 x 27,80 mg
     = 278 mg



Entri yang Diunggulkan

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATAKULIAH  ELEKTRONIKA B OLEH: Dini Meilinda 2010951022 Dosen Pengampu: Dr. Ir. Darwison Referensi:           Darw...